Dua Anggota Fraksi Demokrat DPRD Sumut Nyaris Adu Pisik

Selasa, 09 Juni 20150 komentar

 Hasil gambar untuk dprd sumut
 Medan(OPM)
peristiwa memalukan itu terjadi  saat anggota dewan sedang menggelar rapat. Kalau tidak direlai rekan-rekannya, maka kedua anggota dewan dari Fraksi Demokrat Mustofowiyah Sitompul dan Guntur Manurung pasti saling pukul.
Belum diketahui penyebab perkelahian itu. Namun peristiwa itu membuat heboh gedung wakil rakyat itu. Sejak awal rapat,  keduanya sudah saling menghujat dan menghardik satu sama lain.
“Mana uang kami yang ada sama kau, kembalikan. Sudah sering kali kau kayak gitu. Biar kubongkar semua borok-borokmu,” teriak Guntur Manurung dalam rapat paripurna revisi terhadap laporan hasil klarifikasi dan kajian Kemendagri terhadap Peraturan Daerah (Perda) No. 8/2014.
Awalnya Mustofawiyah hanya diam, meski Guntur Manurung yang duduk di belakang mejanya, terus menghujat.
Namun, karena tak tahan lagi, Mustofawiyah balas memaki. Begitu Mustofawiyah memakinya, Guntur  emosi. Ia beranjak dari tempat duduknya dan berusaha memukul rekannya, demikian juga sebaliknya. Anggota dewan lainnya langsung bergerak melerai.
“Saya tidak mau terbawa emosi. Saya kan tidak ikut menyerang. Mungkin dia punya dendam pribadi sama saya,” kata Mustofowiyah.
Informasi yang berkembang, perkelahian antara dua anggota Fraksi Demokrat, Guntur Manurung, dan Mustofawiyah Sitompul, dipicu soal pembagian uang yang tak merata.
Uang tersebut berasal dari Pemprov Sumut untuk ‘pengamanan’ rapat paripurna yang membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sumut, beberapa waktu lalu, namun tak dibagikan secara merata kepada seluruh anggota Fraksi Demokrat.
Begitu rapat dimulai, Guntur Manurung langsung berteriak kepada rekannya. “Mana uang kami, sudah sering kau kayak gitu. Biar kubongkar semua,” teriak Guntur. Mustofawiyah langsung membalas. “”Hei… Kau kembalikan dulu uangku yang Rp50 juta dari si Fuad untuk LKPJ,” katanya tak kalah keras.
Adu mulut soal uang tersebut pun menjadi tontonan anggota DPRD Sumut lainnya dan pengunjung sidang tersebut.
Terkait peristiwa ini, penasihat Fraksi Demokrat DPRD Sumut, Arifin Nainggolan, sangat menyesalkannya.
“Begitulah kalau sudah emosi, tak terkontrol jadinya. Yang tidak adapun dibilang ada,” ujarnya.
Arifin membantah jika fraksinya ada menerima uang ‘pengamanan’ LKPJ Gubernur Sumut. “Tidak ada itu, saya tidak ada menerimanya,” sambungnya.
Bagikan Berita Ini :
 
Support : Creating Website