Beberapa siswa terlihat di SMA Negeri 1 Pangururan, temp
Pangururan(Pena Media)
Tepat pukul 10.38 WIB, sembilan unit mobil ambulans memasuki halaman SMA Negeri 1 Pangururan. Di mobil milik Pemkab Samosir itu, kesembilan mayat SMA Negeri 1 Pangururan, korban kebakaran rumah kos di Jalan Adrianus Sinaga, Pangururan, Kabupaten Samosir.
Dari dalam mobil ambulans, setiap peti mati dipikul 6 pelajar SMA Negeri 1 menuju tempat upacara persemayaman yang telah disediakan, Selasa (11/10). Menuju tempat persemayaman, sebanyak 30 orang berpakaian baju pramuka menyambut. Pramuka dibarisan depan, dibarisan belakang 18 orang yang memegang kerangka bunga dan dibarisan paling belakang memegang bendera merah putih sebanyak 10 buah dan 1 diantaranya bendera merah putih ukuran besar.
Setibanya jenazah di sekolah, suara tangisan terdengar bagai gemuruh. Itulah suara guru-guru, siswa dan muspida plus yang hadir termasuk, Kapolres, Kejari dan Wakil Bupati Simalungun.
Dua unit tenda di lapangan disediakan pantia khusus pelepasan jenazah, untuk tempat keluarga korban mengikuti upacara.
Peti korban diletakkan di atas meja yang telah disediakan. Di depan meja dipampangkan satu persatu foto korban. Sementara salibnya disandarkan di depan peti mati. Keluarga korban duduk di kursi dibawa tenda tepatnya dibelakang peti mati.
Wartawan yang melakukan peliputan pun paling banyak menyoroti anak-anak berseragam sekolah yang menangis histeris. Tak sedikit orang yang mengabadikan foto-foto korban dengan memoto pakai hape.
Di awal acara pemberangkatan jezah sebagai penghormatan terahir, murid SMA Negeri 1 bernyanyi dengan lagu rohai berjudul Lingkupku. Saat bernyanyi itu pun suara tangis kembali menjadi-jadi. Anggota pramuka pun yang memegang karangan bunga dan bendera merah putih ikut menangis histeris.
Kesembilan korban merupakan anggota pramuka. Sebagai penghormatan terahir, anggota pramuka menyanyikan lagu Hymne Satya Pramuka. Selanjutnya upacara berlanjut dengan pemberian karangan bunga unsure Muspida kepada para korban kebakaran, sembari protocol membacakan riwayat hidup singkat tentang korban.