Gas 3 Kg langka karena ada oknum mafia

Sabtu, 01 November 20140 komentar



 
PT Pertamina Medan segera melaksanakan sistem rayonisasi keagenan gas 3 Kg per kecamatan dan tidak lagi per kabupaten/kota ujar Forum Masyarakat Pengelola Pangkalan Gas 3 Kg (FMPPG3Kg) Sumut meminta pihak Gas Domestik PT Pertamina Medan guna menyahuti banyaknya keluhan masyarakat konsumen baik sektor rumah tangga maupun pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang semakin sulit mendapatkan gas 3 Kg ujar Ketua FMPPG3Kg Sumut Surianto didampingi Sekretaris Tri Atikah Ningsih SH, Jumat (31/10).
"Berdasarkan SK Gubsu tersebut, HET gas 3 Kg hanya Rp12.750 atau Rp13 ribu per tabung. Namun kenyataannya di lapangan, masyarakat membeli di pengecer-pengecer sekarang ini mencapai Rp20 ribu per tabung. Sangat miris rasanya kita melihat di Republik Indonesia ini gas sangat banyak tapi masyarakatnya susah mendapatkan gas," kata Surianto.
Baik Pertamina maupun pemerintah harus memberi sanksi tegas berupa pemutusan hubungan usaha (PHU) terhadap agen dan pangkalan agas yang nakal. Apalagi HET gas 3 Kg sebenarnya telah ditetapkan melalui SK Gubsu No 188.44/261/KPTS/2010 tanggal 14 April 2010 dan pendistribusian gas 3 Kg harus dilaksanakan secara tertutup sesuai Peraturan Presiden No 104 Tahun 2007.
Sementara kepada Pemko Medan diminta agar secepatnya membuat harga eceran tertinggi (HET) gas 3 Kg untuk mencegah masyarakat tidak semakin dirugikan akibat mahalnya harga gas 3 Kg itu.
Sejumlah warga di Medan Labuhan mengeluhkan kenapa di setiap pangkalan gas masih terjadi kelangkaan. Kalau pun ada, harganya sudah di atas harga biasanya yakni Rp14 ribu per tabung. Saat ini warga pengguna gas 3 Kg terpaksa keluar daerah untuk mendapatkan gas 3 Kg untuk memasak.
"Susah kali sekarang mendapat gas 3 kilogram. Kalaupun dapat, mahal kali harganya. Entah sampai kapan begini," keluh Ramsini, ibu rumah tangga warga Martubung.
"Berdasarkan SK Gubsu tersebut, HET gas 3 Kg hanya Rp12.750 atau Rp13 ribu per tabung. Namun kenyataannya di lapangan, masyarakat membeli di pengecer-pengecer sekarang ini mencapai Rp20 ribu per tabung. Sangat miris rasanya kita melihat di Republik Indonesia ini gas sangat banyak tapi masyarakatnya susah mendapatkan gas," kata Surianto.
Kelangkaan gas 3 Kg di pangkalan-pangkalan hingga kini masih dirasakan masyarakat di kawasan Medan utara (Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Marelan, Medan Belawan). Harga jualnya pun sudah tak sesuai lagi dengan HET Rp12.750, tetapi sudah tembus Rp20 ribu per tabung.
Kalangan masyarakat menuding kelangkaan gas 3 Kg sebagai jantung perekonomian rakyat dan dunia UKM tersebut diduga akibat ulah agen nakal yang 'bermain' dengan pangkalan-pangkalan untuk meraup keuntungan yang lebih besar.
Bagikan Berita Ini :
 
Support : Creating Website