Batam-(OPM)
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI
Istu Hari S, S.E., M.M., beserta rombongan meninjau langsung Makoyonif
134/TS Batam pasca penembakan 4 anggota Yonif 134/TS oleh oknum Brimobda
Kepri, Selasa (23/9).
Keterangan Gambar : Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meninjau langsung
Makoyonif 134/TS Batam pasca penembakan 4 anggota Yonif 134/TS oleh
oknum Brimobda Kepri, Selasa (23/9).
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berangkat
langsung dari Australia menuju Batam, Kasad tiba di Batam pada hari
Senin malam langsung mengunjungi empat orang prajurit yang menjadi
korban penembakan yang di rawat di rumah sakit Umum Fatimah Batam,
selanjutnya pada hari Selasa 23 September dilanjutkan mengunjungi
prajurit Batalyon Infanteri 134/TS di Markas Batalyon, untuk memberikan
motivasi prajurit pasca terjadinya penembakan terhadap 4 anggota Yonif
134/TS yang dilakukan oleh oknum anggota Polri pada hari Minggu malam,
21 September yang lalu.
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI
Istu Hari S, S.E., M.M., beserta rombongan meninjau langsung Makoyonif
134/TS Batam pasca penembakan 4 anggota Yonif 134/TS oleh oknum Brimobda
Kepri, Selasa (23/9).
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berangkat
langsung dari Australia menuju Batam, Kasad tiba di Batam pada hari
Senin malam langsung mengunjungi empat orang prajurit yang menjadi
korban penembakan yang di rawat di rumah sakit Umum Fatimah Batam,
selanjutnya pada hari Selasa 23 September dilanjutkan mengunjungi
prajurit Batalyon Infanteri 134/TS di Markas Batalyon, untuk memberikan
motivasi prajurit pasca terjadinya penembakan terhadap 4 anggota Yonif
134/TS yang dilakukan oleh oknum anggota Polri pada hari Minggu malam,
21 September yang lalu.
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI
Istu Hari S, S.E., M.M., beserta rombongan meninjau langsung Makoyonif
134/TS Batam pasca penembakan 4 anggota Yonif 134/TS oleh oknum Brimobda
Kepri, Selasa (23/9).
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berangkat
langsung dari Australia menuju Batam, Kasad tiba di Batam pada hari
Senin malam langsung mengunjungi empat orang prajurit yang menjadi
korban penembakan yang di rawat di rumah sakit Umum Fatimah Batam,
selanjutnya pada hari Selasa 23 September dilanjutkan mengunjungi
prajurit Batalyon Infanteri 134/TS di Markas Batalyon, untuk memberikan
motivasi prajurit pasca terjadinya penembakan terhadap 4 anggota Yonif
134/TS yang dilakukan oleh oknum anggota Polri pada hari Minggu malam,
21 September yang lalu.
"Saya bangga terhadap mereka, bahwa mereka menunjukan prajurit yang
bermental baja, bermoral dan bermoril tinggi serta profesional," Kasad
saat berkunjung malam sebelumnya dikatakan oleh Komandan Yonif 134/TS
Mayor Inf Johan Marpaung kalau berniat menghancurkan markas Brimob tidak
kurang 10 menit bisa mereka lakukan, tetapi mereka sadar panglima
tertinggi mereka adalah hukum, negara kita adalah negara hukum, bahwa
mereka sadar mitra mereka adalah kepolisian, kepolisian saudara mereka
dan teman seperjuangan mereka dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban
masyarakat. Kasad sangat menyesalkan terjadinya penembakan terhadap ke
empat prajurit Yonif 134/TS,"Apapun alasannya polisi tidak boleh
menembak orang yang tidak bersenjata, " tegasnya.
Kasad tidak mempermasalahkan bagaimana proses kejadian di TKP depan
perumahan Asri, tetapi laporan yang diterima Kasad bahwa empat orang
prajurit Yonif 134/LS yang mengetahui dua rekannya tertembak mereka
mengikuti orang yang menembak rekannya tadi dan melihat motor trail dan 3
kendaraan masuk ke markas Brimob, maka empat prajurit yang mengetahui
tadi, yaitu Praka Eka Basri, Pratu Eko Saputra, Pratu Ces Budiman dan
Pratu Renaldi mendatangi Markas Brimob, mereka datang secara baik-baik
ke penjagaan Brimob pada saat mereka datang anggota Brimob tersebut
kokang senjata dan lari kedalam dan bilang bahwa mereka diserbu.
Menurut Kasad, mereka datang ke Markas Brimob sama sekali tidak
bersenjata dan mereka berpakaian preman karena selesai apel kembali Ijin
Bermalam (IB), pada saat itu di depan Markas Brimob ada perintah serang
dan mereka dikejar, yang bernasib jelek adalah Praka Eka Basri
tertangkap dibawa kedalam kemudian pratu Eko Syahputra yang tertembak
kakinya dan pratu Cesbudiman dan Selamet Riyadi melaporkan pada Pasi
Intel dan Komandan Kompi markas serta Komandan Seksi Pionir dan Munisi
(Dansipimu) untuk datang kesana meminta Wakasat Brimob agar prajurit
yang bernama Praka Eka Basri untuk dikembalikan, namun tidak
dikembalikan lalu Pasiintel mengatakan apakah abang akan membiarkan
prajurit saya mati digebukin anggotanya, akhirnya Dansat Brimob
memerintahkan anggotanya untuk mengeluarkan, pada saat itu sebelum
dikeluarkan selang beberapa lama terdengar tembakan, pengakuan dari
Praka Eka Basri bahwa dia ditembak di dalam asrama sebelum keluar.
Dalam kejadian ini Kasad sudah berkordinasi dengan Kapolri untuk segera
membuat tim Investigasi Gabungan dalam mengusut kejadian ini secara
jujur, tuntas dan tegas sehingga masyarakat akan tahu kejadian
sebenarnya. Pada kesempatan itu juga kasad beserta rombongan pejabat TNI
AD lainnya menuju Markas Polda Kepri untuk melaksanakan rapat bersama
Wakapolri untuk membahas tindak lanjut penyelesaian kejadian tersebut
"Saya bangga terhadap mereka, bahwa mereka menunjukan prajurit yang
bermental baja, bermoral dan bermoril tinggi serta profesional," Kasad
saat berkunjung malam sebelumnya dikatakan oleh Komandan Yonif 134/TS
Mayor Inf Johan Marpaung kalau berniat menghancurkan markas Brimob tidak
kurang 10 menit bisa mereka lakukan, tetapi mereka sadar panglima
tertinggi mereka adalah hukum, negara kita adalah negara hukum, bahwa
mereka sadar mitra mereka adalah kepolisian, kepolisian saudara mereka
dan teman seperjuangan mereka dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban
masyarakat. Kasad sangat menyesalkan terjadinya penembakan terhadap ke
empat prajurit Yonif 134/TS,"Apapun alasannya polisi tidak boleh
menembak orang yang tidak bersenjata, " tegasnya.
Kasad tidak mempermasalahkan bagaimana proses kejadian di TKP depan
perumahan Asri, tetapi laporan yang diterima Kasad bahwa empat orang
prajurit Yonif 134/LS yang mengetahui dua rekannya tertembak mereka
mengikuti orang yang menembak rekannya tadi dan melihat motor trail dan 3
kendaraan masuk ke markas Brimob, maka empat prajurit yang mengetahui
tadi, yaitu Praka Eka Basri, Pratu Eko Saputra, Pratu Ces Budiman dan
Pratu Renaldi mendatangi Markas Brimob, mereka datang secara baik-baik
ke penjagaan Brimob pada saat mereka datang anggota Brimob tersebut
kokang senjata dan lari kedalam dan bilang bahwa mereka diserbu.
Menurut Kasad, mereka datang ke Markas Brimob sama sekali tidak
bersenjata dan mereka berpakaian preman karena selesai apel kembali Ijin
Bermalam (IB), pada saat itu di depan Markas Brimob ada perintah serang
dan mereka dikejar, yang bernasib jelek adalah Praka Eka Basri
tertangkap dibawa kedalam kemudian pratu Eko Syahputra yang tertembak
kakinya dan pratu Cesbudiman dan Selamet Riyadi melaporkan pada Pasi
Intel dan Komandan Kompi markas serta Komandan Seksi Pionir dan Munisi
(Dansipimu) untuk datang kesana meminta Wakasat Brimob agar prajurit
yang bernama Praka Eka Basri untuk dikembalikan, namun tidak
dikembalikan lalu Pasiintel mengatakan apakah abang akan membiarkan
prajurit saya mati digebukin anggotanya, akhirnya Dansat Brimob
memerintahkan anggotanya untuk mengeluarkan, pada saat itu sebelum
dikeluarkan selang beberapa lama terdengar tembakan, pengakuan dari
Praka Eka Basri bahwa dia ditembak di dalam asrama sebelum keluar.
Dalam kejadian ini Kasad sudah berkordinasi dengan Kapolri untuk segera
membuat tim Investigasi Gabungan dalam mengusut kejadian ini secara
jujur, tuntas dan tegas sehingga masyarakat akan tahu kejadian
sebenarnya. Pada kesempatan itu juga kasad beserta rombongan pejabat TNI
AD lainnya menuju Markas Polda Kepri untuk melaksanakan rapat bersama
Wakapolri untuk membahas tindak lanjut penyelesaian kejadian tersebut
"Saya bangga terhadap mereka, bahwa mereka menunjukan prajurit yang
bermental baja, bermoral dan bermoril tinggi serta profesional," Kasad
saat berkunjung malam sebelumnya dikatakan oleh Komandan Yonif 134/TS
Mayor Inf Johan Marpaung kalau berniat menghancurkan markas Brimob tidak
kurang 10 menit bisa mereka lakukan, tetapi mereka sadar panglima
tertinggi mereka adalah hukum, negara kita adalah negara hukum, bahwa
mereka sadar mitra mereka adalah kepolisian, kepolisian saudara mereka
dan teman seperjuangan mereka dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban
masyarakat. Kasad sangat menyesalkan terjadinya penembakan terhadap ke
empat prajurit Yonif 134/TS,"Apapun alasannya polisi tidak boleh
menembak orang yang tidak bersenjata, " tegasnya.
Kasad tidak mempermasalahkan bagaimana proses kejadian di TKP depan
perumahan Asri, tetapi laporan yang diterima Kasad bahwa empat orang
prajurit Yonif 134/LS yang mengetahui dua rekannya tertembak mereka
mengikuti orang yang menembak rekannya tadi dan melihat motor trail dan 3
kendaraan masuk ke markas Brimob, maka empat prajurit yang mengetahui
tadi, yaitu Praka Eka Basri, Pratu Eko Saputra, Pratu Ces Budiman dan
Pratu Renaldi mendatangi Markas Brimob, mereka datang secara baik-baik
ke penjagaan Brimob pada saat mereka datang anggota Brimob tersebut
kokang senjata dan lari kedalam dan bilang bahwa mereka diserbu.
Menurut Kasad, mereka datang ke Markas Brimob sama sekali tidak
bersenjata dan mereka berpakaian preman karena selesai apel kembali Ijin
Bermalam (IB), pada saat itu di depan Markas Brimob ada perintah serang
dan mereka dikejar, yang bernasib jelek adalah Praka Eka Basri
tertangkap dibawa kedalam kemudian pratu Eko Syahputra yang tertembak
kakinya dan pratu Cesbudiman dan Selamet Riyadi melaporkan pada Pasi
Intel dan Komandan Kompi markas serta Komandan Seksi Pionir dan Munisi
(Dansipimu) untuk datang kesana meminta Wakasat Brimob agar prajurit
yang bernama Praka Eka Basri untuk dikembalikan, namun tidak
dikembalikan lalu Pasiintel mengatakan apakah abang akan membiarkan
prajurit saya mati digebukin anggotanya, akhirnya Dansat Brimob
memerintahkan anggotanya untuk mengeluarkan, pada saat itu sebelum
dikeluarkan selang beberapa lama terdengar tembakan, pengakuan dari
Praka Eka Basri bahwa dia ditembak di dalam asrama sebelum keluar.
Dalam kejadian ini Kasad sudah berkordinasi dengan Kapolri untuk segera
membuat tim Investigasi Gabungan dalam mengusut kejadian ini secara
jujur, tuntas dan tegas sehingga masyarakat akan tahu kejadian
sebenarnya. Pada kesempatan itu juga kasad beserta rombongan pejabat TNI
AD lainnya menuju Markas Polda Kepri untuk melaksanakan rapat bersama
Wakapolri untuk membahas tindak lanjut penyelesaian kejadian tersebut