Saluran irigasi itu rusak setelah hujan deras melanda daerah Dusun Hasugian, Desa Siapporik Lombang, Kecamatan Angkola Selatan, tersebut mengalami kerusakan cukup parah. Sisi kanan bendungan jebol dan membentuk aliran air baru dari Sungai Batang Angkola. Akibatnya air tak lagi mengalir di saluran irigasi yang berada di sisi kiri bendungan.
“Sebelum bendungan jebol, hujan deras mengguyur daerah kami sehingga bendungan tak mampu menahan deras aliran Sungai Batang Angkola. Akibatnya air lepas semua tak ada tersisa di saluran irigasi,” tuturnya Warga Sibongbong, Mara Sobar Sitompul, 41. Dia mengetahui bendungan rusak saat akan melihat kondisi kolamnya pascahujan. Namun saat di areal persawahan, dia malah kaget melihat air tak mengalir di saluran. Pria yang juga menjadi petugas Penjaga Pintu Bendung (P2B) untuk Irigasi Sibongbong Napa tersebut pun menelusuri aliran air ke arah hilir.
“Saya melihat arus air telah beralih ke arah kanan sungai, arus air begitu besar dan deras,” katanya. Menurut dia, pelaksanaan pembangunan bendungan irigasi yang tidak mempertimbangkan kondisi lapangan diyakini menjadi pemicu kerusakan itu. Bendungan dibangun lebih tinggi dari bronjongyang ada selama ini. “Jadi ketika hujan deras, air yang meluap menghantam posisi lebih rendah dan menghantam sisi kanan sungai sampai jebol,” ujarnya.