Para nelayan di pesisir Belawan Medan berharap distribusi solar dibagikan secara merata dan menjangkau ribuan kapal dan perahu nelayan di daerah ini.
"Kami berharap pada 2012 pasokan solar bersubsidi di Belawan lebih terjamin dan distribusinya merata," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan Zulfahri Siagian di Medan, Selasa.
Kelancaran pasokan solar bersubsidi, katanya, berperan mendorong peningkatan produksi komoditas hasil laut sekaligus memperbaiki tingkat kesejahteraan nelayan lokal.
Ia juga menyambut positif kebijakan pemerintah memberikan izin pendirian tiga unit "Solar Packet Dealer Nelayan" (SPDN) di kawasan Belawan.
"Tiga unit SPDN itu direncanakan sebelum akhir Januari 2011 sudah bisa melayani kebutuhan solar nelayan setempat," katanya.
Pembangunan tiga SPDN tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah bersama PT Pertamina dan beberapa perusahaan mitra kerja sama untuk mengatasi masalah kekurangan solar di sentra perdagangan hasil laut terbesar di pantai timur Sumatera Utara itu.
"Sebanyak tiga unit SPDN itu akan memperoleh jatah solar bersubsidi sebanyak 10 ton per hari dengan harga eceran rata-rata Rp4.500 per liter," katanya.
Sebelumnya, di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) telah beroperasi dua SPDN dan lima agen penyalur minyak solar (APMS).
Keberadaan SPDN dan APMS di Belawan bertujuan untuk melayani kebutuhan ribuan kapal dan perahu nelayan.
Zulfahri membenarkan selama 2011 pasokan dan distribusi solar untuk kapal maupun perahu nelayan tradisional di Belawan sempat tersendat dan harus antre untuk mendapatkan bahan bakar minyak tersebut.
"Melalui penambahan tiga unit SPDN, kami berharap masalah kelangkaan solar bersubsidi tidak terjadi lagi di Belawan. Total volume kebutuhan solar bersubsidi di Belawan dan sekitarnya diperkirakan mencapai 60 ribu ton per bulan," katanya.
