Pakpak Bharat :Sejumlah Desa Minim Listrik

Sabtu, 30 April 20110 komentar

Salak (MI)
Hingga kini, sejumlah desa di wilayahPemerintahan Kabupaten pakpak Bharat belum difasilitasi sarana listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Bahkan, seperti di Pagindar, seluruh penduduk di wilayah pemukiman sekecamatan itu, belum pernah merasakan fasilitas dari PLN. Baru-baru ini, ketika beberapa wartawan berkunjung ke Desa Lae Langge Namuseng, Kecamatan Sitllu Tali Urang (STU) julu, sebanyak 148 kepala keluarga (kk) yang bermukim di desa tersebut juga mengalami nasib serupa.
Keadaan yang sama juga dialami oleh warga di Desa Sibongkaras dan Desa Simerpara Kecamatan Salak. Selanjutnya, di Kecamatan STU Jehe, juga terdapat beberapa desa dan dusun yang belum memiliki sarana sejenis yakni Desa Genting, Dusun Lae Srre dan Dusun Kuta Neur. Sementara, nasib yang sama juga dirasakan para penduduk yang bermukim di wilayah Pemerintahan Desa Mahala, Kecamatan Kerajaan, yakni Dusun Rahib, Ampeng dan Dusun Lae Meang. Seperti penuturan salah seorang warga dari Dusun Rahib bermarga Berutu, baru-baru ini, kepada wartawan mengatakan, terdapat sekitar 90 kepala keluarga (kk) di tiga Dusun Rahib, Ampeng dan lae Meang itu. Selama ini, sebutnya, sebahagian dari mereka selalu


Berkas:Lambang Kabupaten Pakpak Bharat.jpg
menggunakan alat penerangan lampu teplok di malam hari, termasuk kebutuhan penerangan bagi anak-anak jika sedang belajar. Parahnya lagi, ujarnya, Sekolah Dasar (SD) yang berada di Dusun Rahib juga belum difasilitasi listrik dari jaringan PLN. Hal ini sungguh ironi jika dibandingkan dengan sekolah di desa lain yang telah memperoleh fasilitas sejenis. “Telah berulang kali kami surati pihak terkait, termasuk Pemkab Pakpak Bharat, tapi hasilnya nihil,” keluhnya. Sehubungan itu Berutu berharap, kiranya pemerintah atau instansi terkait dapat melihat dan memahami kondisi yang dialami masyarakat di tiga dusun dimaksud.
Hingga kini, sejumlah desa di wilayahPemerintahan Kabupaten pakpak Bharat belum difasilitasi sarana listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Bahkan, seperti di Pagindar, seluruh penduduk di wilayah pemukiman sekecamatan itu, belum pernah merasakan fasilitas dari PLN. Baru-baru ini, ketika beberapa wartawan berkunjung ke Desa Lae Langge Namuseng, Kecamatan Sitllu Tali Urang (STU) julu, sebanyak 148 kepala keluarga (kk) yang bermukim di desa tersebut juga mengalami nasib serupa.
Keadaan yang sama juga dialami oleh warga di Desa Sibongkaras dan Desa Simerpara Kecamatan Salak. Selanjutnya, di Kecamatan STU Jehe, juga terdapat beberapa desa dan dusun yang belum memiliki sarana sejenis yakni Desa Genting, Dusun Lae Srre dan Dusun Kuta Neur. Sementara, nasib yang sama juga dirasakan para penduduk yang bermukim di wilayah Pemerintahan Desa Mahala, Kecamatan Kerajaan, yakni Dusun Rahib, Ampeng dan Dusun Lae Meang. Seperti penuturan salah seorang warga dari Dusun Rahib bermarga Berutu, baru-baru ini, kepada wartawan mengatakan, terdapat sekitar 90 kepala keluarga (kk) di tiga Dusun Rahib, Ampeng dan lae Meang itu. Selama ini, sebutnya, sebahagian dari mereka selalu menggunakan alat penerangan lampu teplok di malam hari, termasuk kebutuhan penerangan bagi anak-anak jika sedang belajar. Parahnya lagi, ujarnya, Sekolah Dasar (SD) yang berada di Dusun Rahib juga belum difasilitasi listrik dari jaringan PLN. Hal ini sungguh ironi jika dibandingkan dengan sekolah di desa lain yang telah memperoleh fasilitas sejenis. “Telah berulang kali kami surati pihak terkait, termasuk Pemkab Pakpak Bharat, tapi hasilnya nihil,” keluhnya. Sehubungan itu Berutu berharap, kiranya pemerintah atau instansi terkait dapat melihat dan memahami kondisi yang dialami masyarakat di tiga dusun dimaksud.
Bagikan Berita Ini :
 
Support : Creating Website