Sebanyak 95 Akbid USBM Diwisuda di Hotel Tiara Medan
Sabtu, 09 Januari 20160 komentar
Medan(OPM)
Kopertis Wilayah I Prof.Dian Armanto diwakili Sespel Drs.Rudi K Nababan,MSi dengan bangga mengatakan, wisuda ini merupakan salah satu bentuk akuntabilitas seluruh pengurus Yayasan Setia Budi Mandiri dan jajarannya kepada masyarakat dan hasil kerja nyata sebagai bagian dari akuntabilitas Universitas Setia Budi Mandiri (USBM) kepada bangsa dan negara serta indikator yang terkait dengan target mutu USBM sebagai institusi perguruan tinggi.
Sedangkan makna penting lain terkait dengan keberhasilan USBM meluluskan 95 orang ahli madya kebidanan, lebih merupakan pertanda wujud karya dan keunggulan USBM melaksanakan tugasnya sesuai dengan agenda yang telah ditentukan terkaitdengan dharma pendidikan.
Oleh karena itu, diucapkaan selamat kepada seluruh wisudawan karena dengan kerja keras, kecerdasan, kejujuran dan tuntas dalam pembelajaran, seluruh wisudawan meraih gelar ahli madya,ucap Rudy Nababan pada wisuda 95 orang ahli madya (D3) kebidanan USBM di Hotel Tiara Medan,Kamis (17/12).
Turut menyampaikan sambutan pada wisuda itu Ketua Yayasan USBM DR. Arnold Budiman Hutasoit MBA, Rektor USBM Drs.S Sembiring SH,MH,Ketua Aptisi Sumut Dr Bahdin Nur Tanjung SE MM, Direktur Akbid Dr Masdulhag Siregar, mewakili wisudawan Ellydan mewakili orang tua Pdt.D Lase.
Diharapkan Nababan, para wisudawan menjadi SDM yang memiliki karakter, tanggungjawab serta menjadi andalan pemerintah dalam pembangunan nasional bidang kesehatan.
Kepada USBM, pasti ikut bahagia dan bangga karena telah menambah lulusan yang memiliki kualitas lebih baik. Kami dari Kopertis Wilayah I mengucapkan terimakasih atas kerjasama yang baik selama ini untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan pembangunan nasional di bidang pendidikan yaitu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tentu tidak mudah menjalankan pengelolaan pendidikan dengan baik. Namun jangan lupa bahwa kualitas kelulusan sangat ditentukan oleh proses belajar dan mengajar yang benar. Sebab dari hakekat pendidikan itu adalah ilmu bukan ijazah atau gelar kesarjanaan, katanya.
Pimpinan dan civitas akademika USBM harus memiliki komitmen bersama melakukan perbaikan universitas secara periodik dan pengembangannya secara menyeluruh sehingga memiliki kriteria perguruan tinggi yang taat azas dan sehat.Dengan sehatnya universitas tersebut akan mendapat beasiswa termasukhibah dari pemerintah.
Perlu disampaikan bahwa saat ini banyak PTS yang sudah dinonaktifkan karena berbagai hal antara lain konflik yayasan baik internal maupun eksternal, melaksanakan kelas jauh dan tidak memenuhi nisbah (perbandingan) dosen dan mahasiswa.
"Harapan kami ke depan pengelolaan USBM tambah jaya dan semakin maju serta menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik sehingga dapat bersaing dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia,ujar Rudy.
Sementara DR. Arnold Budiman Hutasoit. MBA mengatakan, dari 95 wisudawan, 30 di antaranya dari Nias yang diberikan beasiswa, namun 7 di antaranya DO. Arnold menyatakan, ke depan akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap USBM sehingga menjadi PTS yang aktif dan sehat serta seluruh mahasiswa telah terdaftar di PDPT.
Non-aktif itu terjadi kata Arnold karena, pengawasan yang kurang kuat sehingga Rektor memberikan SK untuk merekrut mahasiswa di daerah-daerah tapi di salah gunakan oleh oknum daerah dan hanya sebahagian saja yang direkrut sehingga ini telah dilarang agar rektor tidak membuka lagi SK-SK untuk merekrut mahasiswa dari daerah-daerah tapi mahasiswa dari Medan.
Kita juga ada pergantian rektor,dekan supaya hal-hal yang selama ini terjadi tidak terulang kembali begitu juga dengan laporan PDPT kita akan cari orang yang benar-benar bertanggung jawab sehingga semua berjalan dengan baik.
Dan kita akan memakai sistem informasi yang lebih canggih lagi sehingga pengawasan bisa di bantu oleh elekronik tersebut dan saya juga membuat ketua tim pengawasan dari Yayasan dan tim inilah yang mengawasi kinerja, rektor, dekan, Ka-prodi serta dosen yang kualitas. Sebab kita bertekat untuk membangun USBM ini jauh lebih baik lagi sehingga kualitas yang lebih penting dari pada kuantitas supaya kita menjadi universitas yang bisa ikut membantu pemerintah dalam mencerdaskan bangsa,ungkap Arnold yang dekat dengan awak media.
Sementara, Ketua Aptisi Dr Bahdin menyatakan, lulusan PTS tidak ada bedanya dengan lulusan PTN. Artinya tidak ada perbedaan lulusan USBM dibanding USU ataupun UI. Sehingga dalam mencari pekerjaan menjadi PNS tidak ada perbedaan lagi. Itu berkat perjuangan Aptisi,terang Bahdin.(bar).