Perampok Rp348 juta berulang kali beraksi

Kamis, 26 Februari 20150 komentar

 
Terkait penangkapan terhadap dua perampok uang Rp348 juta milik Karnain Salim (49) warga Jalan Durung No 6 Medan, Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta Karo-karo mengatakan, kedua pelaku sudah berulangkali beraksi di beberapa tempat.

"Kita akan dalami kasus ini untuk mencari tahu lokasi mana saja keduanya pernah beraksi," ucap Kapolresta Medan, hari ini.

Kapolresta juga menyatakan, mengapresiasi 'Polantas Cakap' dan masyarakat yang berperan serta mendukung tugas kepolisian. Dikatakan, progam pagi, siang, malam subuh (PSMS) yang dijalankan personel Satlantas dan satuan lain, dijalankan dengan baik.

"Buktinya, bisa menangkap dua pelaku ini. Kedua pelaku diancam Pasal 365 dengan ancaman minimal 5 tahun penjara," tutup Kapolresta.

Informasi yang diperoleh, kejadian itu berawal saat korban, Karnain Salim (49) penduduk Jalan Duyung, baru saja mengambil uang di Bank BCA Komplek Asia Mega Mas sekitar pukul 13.30 WIB.

Setelah itu, korban menuju Jalan Asia berencana menyetor uang tersebut ke Bank Mandiri. Tetapi baru saja turun dari mobil, muncul tiga orang tak dikenal mengendarai dua sepeda motor dan merampas tas berisi uang itu.

Korban terkejut dan berteriak minta tolong, didengar pengguna jalan serta personel 'Polantas Cakap' yang segera melakukan pengejaran.

Diduga kalut, dua pelaku yang diketahui bernama Riandi Sianturi dan Hendrik Simamora. mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter MX 6018 AEB menabrak plang yang ada di pinggir Jalan Sutomo hingga terjatuh.

Tak ayal, keduanya langsung diamuk massa yang sudah kalap. Wajah dan badan keduanya lebam-lebam. Beruntung, personel Polantas yang turut mengejar segera menghentikan aksi main hakim tersebut dan memboyongnya ke Mapolresta Medan.

Sementara, tersangka Hendrik Simamora mengaku mereka beraksi tiga orang. Seorang lagi yang berhasil melarikan diri bernama Dani penduduk Labuhan Deli. "Kami bertiga, tapi si Dani lari. Kami juga baru kali pertama beraksi," akunya.

Dia menegaskan, terpaksa melakukan aksi perampokan karena terdesak kebutuhan mencari biaya perobatan orangtua yang sedang sakit. "Mamak aku sakit, uang gak ada jadi terpaksa aku merampok," sebut pria bertato ini.
Bagikan Berita Ini :
 
Support : Creating Website