Berkat upaya kerja keras petugas Reskrim Polsek Delitua akhirnya berhasil meringkus otak pelaku
pembunuhan janda 4 anak,Senin (16/02/2015)Sore.
"Tersangka Sahron Matondang yang berperan menggambar dan menunjuk
sasaran rumah korban yang akan dirampok berhasil kita tangkap sekira
pukul 16.00 wib,sedangkan seorang tersangka lainnya inisial B pemeran
pembantu masih dalam pengejaran petugas,"ungkap Kapolsek Delitua Kompol
Anggoro Wicaksono ,Sh,SIk,MH didampingi Kanit Reskrim AKP Martualesi
Sitepu,SH,MH kepada okebung.com,Senin (16/02/2015).
Sebagaimana diberitakan sebelumnya petugas unit Reskrim Polsek Delitua
berhasil meringkus dua tersangka pembunuh janda empat anak, Suryani (52)
warga Jalan Besar Delitua, Simpang Kompleks KPUM, Desa Mekar Sari,
Kecamatan Delitua, yang tewas dibunuh pada Jumat 13 Februari 2015 lalu.
Dua tersangka yang berhasil diringkus diantaranya Amri Johar alias Amri
(33) warga Jalan Besar Delitua,Gang Utama,Desa Mekarsari,Kec Delitua,Kab
Deliserdang,Prov Sumatera Utara,terpaksa ditembak lutut kirinya karena
melawan dan berusaha kabur ketika hendak ditangkap Minggu 15 Februari
2015 sekira pukul 02.00 dinihari di rumah kakeknya Marelan, Kecamatan
Medan Labuhan .
Selain petugas berhasil meringkus tersangka Amri,lanjut Anggoro, polisi
juga menangkap Rahmat alias Gembel (26) warga Jalan Besar Delitua,Gang
Benteng, Desa Mekar Sari,Kecamatan Delitua,Kabupaten Deli Serdang,
Provinsi Sumatera Utara di kediamannya pada Jumat 13 Februari 2015 yang
berperan juga sebagai otak pelaku modus perampokan rumah korban dan
tersangka yang telah mengenal korban tersebut.
Menurut mantan Alumni Akpol Tahun 2002 ini bahwa keempat tersangka
sebelumnya sudah merencanakan aksi perampokan yang menewaskan pengusaha
reparasi jok sepeda motor tersebut. Korban yang melawan membuat
tersangka panik hingga akhirnya mereka menghabisi korban.
Kepala korban dilinggis hingga tersungkur bersimbah darah dan korban
belum juga tewas bangkit kembali merintih menangis,"sebut Anggoro.
Masih kata Anggoro,saat itu anak korban paling kecil,Salsabila
(9)melihat ibunya bersimbah darah dan selanjutnya Salsabila membangunkan
abangnya Aldino Prasetyo (14).
Salsabila selanjutnya bangunkan Aldino karena melihat ibunya berdarah-darah dan menangis,"ujar Anggoro.
Melihat ibunya terkapar bersimbah darah,kata Anggoro,Aldino dan Agung
Wirayuda (11) langsung menjerit sehingga tetangga korban berdatangan dan
pelaku langsung kabur tidak ada membawa harta benda korban.
Warga pun langsung membawa korban ke RS Sembiring Delitua guna
pertolongan medis,namun beberapa saat kemudian korban tidak tertolong
nyawanya meninggal dunia,"jelas Anggoro seraya menambahkan bahwa korban
anaknya yang paling besar Azahari Anggara (19) sedang bekerja di Riau.
Dalam aksi tersebut para pelaku hanya berhasil membawa kabur satu unit
handphone dan linggis untuk menghabisi nyawa korban tertinggal dirumah
korban