HomePuluhan Centeng Mengamuk Usir Para Pengarap
Puluhan Centeng Mengamuk Usir Para Pengarap
Minggu, 29 September 20130 komentar
SELAMBO Medan Pertikaian di lahan garapan kawasan Selambo kembali memanas. Kali ini 4 warga Jalan Teratai Dusun III Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, yang sedang sarapan depan rumah seorang warga diserang puluhan pria tak dikenal menggunakan berbagai senjata tajam, Jumat (27/9) sekira jam 09.30 wib.
Dari data yang dihimpun, saat itu A Sinaga, Sitorus, dan 2 temannya tengah sarapan. Tiba-tiba datang puluhan pria mengendarai 15 kereta dan 2 truk colt diesel membawa senjata tajam, kayu dan batu mengejar ke empat warga tadi. Spontan empat pria ini berusaha menyelamatkan ke arah perladangan. Sinaga yang berusaha menyelamatkan diri sempat terperosok ke dalam parit dan para pelaku berusaha menganiayanya.
Tetapi ia mengatakan kepada pelaku bahwa ia tak tahu apa-apa, dan mengatakan ia merupakan pendatang. Sedangkan ketiga temannya, berhasi kabur dari kejaran para pelaku. “Aku tak tahu apa-apa pas lagi sarapan dan langsung dikejar mereka. Aku coba menyelamatkan diri tetapi masuk ke dalam parit. Aku baru satu minggu di Medan dari Jakarta-nya aku, ke sini pun karena ada saudara yang meninggal dunia,” ujar A Sinaga.
Sementara itu, pemilik rumah tempat keempat pria tersebut duduk-duduk mengatakan saat itu ia sedang mandi tetapi seorang pelaku masuk ke dalam rumahnya. “Saat kejadian aku sedang mandi. Setelah mandi, istri ku cerita ada seorang pria dari pihak pengembang masuk ke rumah, dan mengancam istriku. Pelaku juga mengatakan agar aku dan keluarga secepatnya meninggalkan rumah ini,” kata pemilik rumah yang minta namanya tak ditulis karena takut jadi incaran pihak pengembang.
Mengetahui adanya aksi penyerangan tersebut, ratusan warga yang terdiri dari warga Jalan Muara Dusun III langsung bergabung dengan warga Jalan Teratai, Desa Selambo, Kecamatan Percut Seituan. Selanjutnya beramai-ramai warga menyerang dan membakar kediaman Jhon Roy Simanjuntak (52). Penyerangan itu dilakukan karena Jhon diketahui bekerja dengan pihak pengembang. Tak lama kemudian, sedikitnya 70 personil anggota Sabhara Poldasu bersenjata lengkap tiba di lokasi, melakukan pengamanan. Hingga Jumat sore, polisi terlihat masih berjaga di lokasi guna mengantisipasi bentrokan susulan.