Reses DPRD SUMUT:Warga Mabar Keluhkan Saluran Drainase

Kamis, 13 Juni 20130 komentar

Warga kawasan Medan Barat mengeluhkan daerah tinggalnya yang kerap kebanjiran saat hujan turun. Pembangunan saluran drainase menjadi factor penyebab utama, yang tidak menampung air limpasan saat hujan.

“Hampir semua tempat kami ini tergenang pak, tolonglah diperhatikan megenai drainasenya,” ujar Rina Sari salah seorang warga Kecamatan Medan barat saat mengikuti reses anggota DPRD Sumut di Pasar X Marelan, tanah kapling, Senin (3/6/2013). Anggota DPRD Sumut asal pemilihan Medan I, Rijal Sirait mengadakan reses di daerah ini.


Bahkan, kata Rina, lahan yang digunakan untuk pertemuan dengan puluhan warga itu merupakan satu-satunya daerah yang paling kering di kawasan itu. Sisanya tergenang, walau hanya hujan ringan. Tidak ada saluran drainase.

“Banyak calon pemimpin yang datang ke Kota Bangun ini, semua menjanjikan banyak hal, mulai dari pembangunan titi, jalan, maupun parit. Tidak pernah terealisasi,” ujarnya yang disambut tawa para warga.

Keluhan yang sama juga disampaikan beberapa orang yang turut hadir di kegiatan itu. Seperti yang disampaikan Cahaya Nasution warga Lingkungan V Gg Petok, jangankan saat hujan, saat warga menyuci pun air akan meluber ke jalan.

Sebuah lingkungan masyarakat yang merdeka tentu menginginkan tempat tinggal yang nyaman dan aman. Namun, warga Kota Bangun ini tidak merasakan hal itu. Keresahan demi keresahan dilalui setiap hari. “Maling merajalela di mana-mana, kami minta bapak perhatikan ini. Karena kami sudah sangat resah,” ujar Nurmala warga lainnya di hadapan politisi PPP itu.

Kemudian, keluhan lainnya adalah bagaimana pemerintah memperhatikan jalur pintas akses jalan dari Jl Yos Sudarso tembus ke daerah Helvetia. Hal itu dirasa sangat perlu, sehingga masyarakat tidak selalu terjebak dengan kemacetan melalui jalan yang biasa di lalui.

Demikian banyaknya tuntutan para warga, Rijal Sirait mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti berbagai keluhan para warga. Tidak ia pungkiri keluhan itu, wajar dilontarkan para warga. Saat ia melintas di daerah itu pun, jalanan berlobang bak kubangan kerbau.

Ia meminta, warga melakukan koordinasi dengan kelurahan dan kecamatan untuk mengajukan jalan pintas seperti yang disampaikan warga kepadanya. “Berapa kecamatan nantinya yang akan dilalui dan berapa daerah, silahkan dibuat bentuk permohonannya terlebih dahulu,” ujarnya.

Menurut Rijal, kebutuhan masyararakat yang pada hakekatnya adalah wilayah kota madya harus lebih modern. Masyarakat harus nyaman dalam menjalankan aktivitasnya. Pada kesempatan itu, disampaikan Rijal, dirinya tidak penentu segala hal. Melainkan akan tetap berjuang untuk membenahi wilayah pemilihannya.


Bagikan Berita Ini :
 
Support : Creating Website