Medan Online Pen Media Aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) yang direncakan pemerintah besok akan naik,membuat sejumlah elemen
mahasiswa siap melakukan aksi di seluruh penjuru nusantara ini.
Salah
satunya Kongres Rakyat Sumatera Utara (KRSU-red) akan menurunkan sebanyak 10
ribu orang untuk melumpuhkan Kota Medan. Sikap ini dilatarbelakangi rencana
pemerintah yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),pada Senin
(17/06/2013).
Dalam
konfrensi pers yang digelar di Penang Corner Minggu (16/06/2013) siang
tadi.Koordinator aksi Rahmat Syahputra, mengatakan menaikkan harga BBM secara
tidak langsung akan menyengsarakan rakyat. Untuk itu seluruh elemen yang
tergabung dalam KRSU akan tumpah ke jalan memprotes kebijakan SBY dan
Kabinetnya.
“Aksi besok,
kita akan turunkan masa sebanyak 10 ribu orang. Untuk teknisnya saya yang
bertanggung jawab. Tapi tiap-tiap elemen punya koordinator sendiri,” ujar Rahmat.
Selain
itu,lanjut Rahmat, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM merupakan titipan
asing. “Atas kebijakan yang kurang populis ini kita akan aksi menolak kebijakan
tersebut. Makanya sasaran aksi besok Senin (17/06/2013) adalah. Konjen AS.
Alasannya agar pemerintah Amerika berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan
mengendalikan harga minyak dunia,” tegasnya.
Dalam aksi
penolakan kenaikan harga BBM besok, puluhan elemen akan bergabung ke dalam
KRSU. Elemen tersebut antara lain, Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Medan,
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Medan, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam
Medan, Liga Muslim Indonesia Sumut,Forum Umat Islam Sumut, Forum Ukhuwah Binaul
Ummah, Majelis Mujahidin Indonesia Sumut, Forum Rakyat Bersatu Sumut serta
Kesatuan Mahasiswa Islam Sumut.
Selain itu
yang akan bergabung juga datang dari Brigade Hizbullah Sumut, Lembaga Hikmah
Muhammadiyah Medan, Gerakan Pemuda Islam Medan, Asosiasi Pedagang Kaki Lima
Indonesia Deli Serdang, Komite Integritas Anak Bangsa dan Sentra Pejuang
Demokrasi.
Dan ada juga
Kasatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Medan, BEM Fak Ekonomi UMA, Relawan
Demokrasi, Pusat Advokasi Hukum dan Hak Azasi Manusia, Solidaritas Ploretar
Kota (SPK), Perhimpunan Aktivis Rakyat Indonesia (PARI) dan simpatisan lainnya.(EL)