Gedung DPRD Sumatera Utara tersebut ditangani PT. Jakon (Jaya Kontruksi ) Indonesia dan gedung yang disebut-sebut sebagai plaza demokrasinya Sumatera Utara ini diresmikan pada 12 Juli 2012. Sebagian besar masyarakat merasa senang dan bangga memiliki gedung mewah dan penuh arti ini.
Namun, sungguh memprihatinkan baru hanya sekira 5 bulan setelah diresmikan bangunan gedung berlantai empat tersebut sebagian asbesnya sudah berlepasan. Lebih memprihatinkan lagi asbes putih tersebut terkelupas diduga akibat adanya kebocoran atap ketika hujan menerpa.
Berdasarkan pengamatan wartawan sampai dengan Kamis (13/12) asbes putih yang rompos tersebut masih dibiarkan tanpa penanganan dan perhatian serius dari pihak-pihak yang bertanggung jawab di “rumah besar” rakyat Sumatera Utara ini
Biaya mahal ternyata belum dapat menjadi jaminan suatu bangunan dikerjakan dengan maksimal dan berkualitas. Hal ini dapat kita lihat pada pengerjaan bangunan gedung DPRD Sumatera Utara. Bangunan berbiaya sekira Rp. 186 milyar tersebut terkesan dikerjakan tergesa-gesa mengejar target ambang batas waktu pengerjaan.
