Andi Arba, Megalia Agustina, Irwansyah Damanik, dan pemborong
proyek renovasi Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Provinsi Sumatera
Utara di Siantar sedang mengecek data.
Kunjungan kerja (kunker) Tim IX DPRD Sumut di wilayah Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar ditemukan fungsi pengawasan yang sesungguhnya dari para wakil rakyat tersebut.
Tim IX DPRD Sumut yang dipimpin Irwansyah Damanik dengan Wakil Ketua Tim, Janter Sirait, dan Sekretaris Tim, Megalia Agustina, serta para anggota tim diantaranya Jaforman Saragih, Ajib Shah, Jhon Hugo Silalahi, Andi Arba, dan Rinawati Sianturi, bertemu Walikota Siantar, Hulman Sitorus di Hotel Alexander, Siantar, Selasa (17/07/2012) sekira pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Agenda yang dibahas dalam pertemuan dengan JR Saragih itu lebih pada masalah tanah eks HGU PTPN III di Sei Mangkei yang telah ditetapkan jadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berdasarkan PP Nomor 29 Tahun 2012 yang berada di Kecamatan Nagori Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Selesai pertemuan dengan JR Saragih, tim tersebut bergerak meninjau proyek renovasi Gedung Pertapakan dan Perkantoran seluas 2.159 M2 milik Dinas Tata Ruang Dan Pemukiman Provinsi Sumatera Utara yang terletak di Jalan Merdeka Siantar. Nilai pekerjaannya yang bersumber dari APBD Sumut Tahun Anggaran (TA) 2011 itu juga tidak terlalu besar, hanya sekira Rp 23 jutaan.
Menjelang pukul 12.00 WiB, tim kunker tersebut bergerak melakukan peninjauan proyek pemasangan bronjong Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Sumatera Utara di bantaran sungai yang terletak di Jalan Asahan, Perdagangan.
Peninjauan didampingi oleh Zulkarnaen, KUPT Dinas PSDA serta M Roem, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara yang juga Koordinator Tim dari Pemprovsu.
Selepas makan siang, tim berkunjung ke Balai Pembibitan Ikan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara di Kerasaan, Perdagangan, Simalungun. Hanya beberapa saat di lokasi pembibitan itu, tim bubar dengan masing-masing anggota dewan dan staf membawa ikan emas sebanyak empat ekor perorang.
