Pasar Percontohan Pangururan dianggap "GAGAL"

Sabtu, 28 Juli 20120 komentar

 
 
SAMOSIR-Pasar Percontohan Pangururan dan biasa disebut pasar onan baru yang telah diresmikan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pada hari Kamis yang lalu (12/4) ternyata telah mengalami kerusakan pada bagian fisik pembangunannya. Misalkan seperti bagian saluran air (drainase), instalasi air dan listrik dari pasar ternyata sebagaian besar sudah tidak berfungsi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pasar yang memakan biaya 17,5 miliar dari bantuan pemerintah pusat ini sudah tidak diminati oleh pedagang lagi untuk berjualan, sehingga para pedagang banyak yang berjualan di luar lokasi jualan seperti dipinggir jalan dan pada akhirnya membuat kawasan tersebut macet pada hari pekan berlangsung.

Selain bangunan fisiknya yang sudah rusak, ternyata ada beberapa kios yang berada dibelakang rumah warga telah dirombak kembali oleh pemilik rumah dan dijadikan sebagai dapur. Bukan hanya itu, pemilik kios juga banyak yang berasal dari kalangan PNS Pemkab Samosir, padahal pasar seyogianya hanya diperuntukkan kepada para pedagang.

Tokoh Masyarakat Samosir, H. Naibaho menyampaikan amburadulnya keberadaan pasar percontohan pangururan yang dibangun dengan menggunakan anggaran senilai 17,5 miliar merupakan kegagalan Bupati Samosir Mangindar Simbolon dan jajarannya. “Bangunan yang seharusnya menjadi contoh ternyata disia-siakan Bupati dan jajarannya” kata Naibaho.

Hal serupa juga dikatakan N. Boru Simbolon seorang pedagang di lokasi pasar kemarin (11/7) kepada media ini. Br. Simbolon mengungkapkan kekecewaannya sebagai pedagang yang kurang diperhatikan. Dia juga meminta agar SKPD terkait segera dievaluasi misalnya Camat Pangururan, Kepala Dinas Koperindag dan lain-lain yang bertanggungjawab terhadap pembagian loss dan kios tempo hari.

“saya sangat kecewa atas pembagian tempat kemarin, kios yang seharusnya saya gunakan untuk berjualan ternyata dialihkan oleh oknum Camat kepada oknum PNS yang merupakan kerabatnya” lirih br. Simbolon dengan nada sedih.

Camat Pangururan dan Kepala Dinas Koperindag Samosir ketika dihubungi tidak memberikan komentarnya bahkan terkesan menghindari Wartawan.

Sementara itu, beberapa masyarakat yang tergabung dalam Organisasi pedagang di samosir berharap agar pasar tetap terus dibenahi dan tidak dibiarkan terbengkalai. “pada dasarnya kami memohon kepada Bupati agar berlaku adil seperti pembagian kios yang terkesan diskriminatif, dimana begitu banyak oknum PNS yang memiliki kios” ujar perwakilan pedagang Adven Simbolon (60).

Ia juga menuding adanya konspirasi diantara pemangku jabatan untuk meloloskan para pedagang baru yang secara nyata belum pernah berjualan di lokasi pasar sehingga pedagang yang lama terlantar, bahkan disinyalir ada indikasi tawar-menawar pembagian kios dan loss dalam hal ini untuk meraup keuntungan kepada oknum-oknum tertentu.
Bagikan Berita Ini :
 
Support : Creating Website