SAMOSIR-Pasar
Percontohan Pangururan dan biasa disebut pasar onan baru yang telah
diresmikan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pada hari Kamis yang lalu
(12/4) ternyata telah mengalami kerusakan pada bagian fisik
pembangunannya. Misalkan seperti bagian saluran air (drainase),
instalasi air dan listrik dari pasar ternyata sebagaian besar sudah
tidak berfungsi.
Berdasarkan
informasi yang dihimpun, Pasar yang memakan biaya 17,5 miliar dari
bantuan pemerintah pusat ini sudah tidak diminati oleh pedagang lagi
untuk berjualan, sehingga para pedagang banyak yang berjualan di luar
lokasi jualan seperti dipinggir jalan dan pada akhirnya membuat kawasan
tersebut macet pada hari pekan berlangsung.
Selain
bangunan fisiknya yang sudah rusak, ternyata ada beberapa kios yang
berada dibelakang rumah warga telah dirombak kembali oleh pemilik rumah
dan dijadikan sebagai dapur. Bukan hanya itu, pemilik kios juga banyak
yang berasal dari kalangan PNS Pemkab Samosir, padahal pasar seyogianya
hanya diperuntukkan kepada para pedagang.
Tokoh
Masyarakat Samosir, H. Naibaho menyampaikan amburadulnya keberadaan
pasar percontohan pangururan yang dibangun dengan menggunakan anggaran
senilai 17,5 miliar merupakan kegagalan Bupati Samosir Mangindar
Simbolon dan jajarannya. “Bangunan yang seharusnya menjadi contoh
ternyata disia-siakan Bupati dan jajarannya” kata Naibaho.
Hal serupa
juga dikatakan N. Boru Simbolon seorang pedagang di lokasi pasar kemarin
(11/7) kepada media ini. Br. Simbolon mengungkapkan kekecewaannya
sebagai pedagang yang kurang diperhatikan. Dia juga meminta agar SKPD
terkait segera dievaluasi misalnya Camat Pangururan, Kepala Dinas
Koperindag dan lain-lain yang bertanggungjawab terhadap pembagian loss
dan kios tempo hari.
“saya sangat
kecewa atas pembagian tempat kemarin, kios yang seharusnya saya gunakan
untuk berjualan ternyata dialihkan oleh oknum Camat kepada oknum PNS
yang merupakan kerabatnya” lirih br. Simbolon dengan nada sedih.
Camat
Pangururan dan Kepala Dinas Koperindag Samosir ketika dihubungi tidak
memberikan komentarnya bahkan terkesan menghindari Wartawan.
Sementara itu,
beberapa masyarakat yang tergabung dalam Organisasi pedagang di samosir
berharap agar pasar tetap terus dibenahi dan tidak dibiarkan
terbengkalai. “pada dasarnya kami memohon kepada Bupati agar berlaku
adil seperti pembagian kios yang terkesan diskriminatif, dimana begitu
banyak oknum PNS yang memiliki kios” ujar perwakilan pedagang Adven
Simbolon (60).
Ia juga
menuding adanya konspirasi diantara pemangku jabatan untuk meloloskan
para pedagang baru yang secara nyata belum pernah berjualan di lokasi
pasar sehingga pedagang yang lama terlantar, bahkan disinyalir ada
indikasi tawar-menawar pembagian kios dan loss dalam hal ini untuk
meraup keuntungan kepada oknum-oknum tertentu.