Tim reses Dapil IX
Akibat buruknya pelayanan di RSUD dr Djasamen Saragih menuai kritikan dari anggota DPRD Sumut daerah pemilihan (Dapil) III Siantar-Simalungun, saat melakukan kunjungan kerja (kunker), Kamis 15 Septermber 2011.Bahkan Direktur RSUD dr , Ria Telaumbanua kena 'damprat' dari anggota DPRD Sumut, Janter Sirait menunjukkan kesan marah. Akibatnya, Ria sempat terisak-isak saat menjawan pernyataan Janter yang menilai pelayanan rumah sakit milik Pemko Pematangsiantar tak bagus. Janter juga menilai jika para perawat tak pernah tersenyum saat bekerja, sehingga Ketua Partai Golkar Kabupaten Simalungun ini mengusulkan dilakukan pelatihan.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang melati, para anggota DPRD Sumut ini juga mempertanyakan alokasi anggaran di RSUD dr Djasamen Saragih. Berbagai hal disoroti, termasuk alat transfusi darah yang tak di manfaatkan.Anggota DPRD Sumut, Irwansyah Damanik mempertanyakan seluruh alat fisik kesehatan apakah usulan dari rumah sakit, termasuk penyebab tak digunakan. Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menurutkan kekecewaan, akibat alat transfusi darah itu tak dipergunakan.
"Jika bukan usulan, lebih baik dipulangkan saja. Terbukti alat transfusi darah tak difungsikan dan dirawat," paparnya.Ria Telaumbanua menjelaskan, pengadaan alat transfusi darah itu ada saat Ronald Saragih menjabat Direktur RSUD. Mengenai pelayanan rumah sakit, Ria mengaku saat ditinggalkannya tahun 2008, kondisinya masih bagus.
Terkait kritikan dari anggota DPRD Sumut, Ria mengaku, ada mengusulkan anggaran dari pusat, dan berhasil direalisasikan. Hanya saja, saat dana itu sampai ke daerah, justru dialihkan, tanpa menjelaskan secara terperinci."Sangat menyedihkan kondisi RSUD, dari penggusulan anggaran, yang ditampung hanya 30 persen," sebutnya.
Sedangkan Ronald Saragih yang saat ini menjabat Kadis Kesehatan mengaku, dirinya diangkat sebagai Dirut pada September 2008, dalam kondisi pergolakan di rumah sakit. Dia juga mengaku pengadaan alat transfusi darah itu diusulkan pihaknya. Namun tak dapat dimanfaatkan, karena ada beberapa kendala, seperti instalasi listrik tak memadai, belum ada ijin dari Badan Tenaga Atom Nasiona (Batan) serta faktor Sumber Daya Manusia (SDM). SDM.
Usai pertemuan, Ketua Tim DPRD Sumut Dapil III, Jhon Hugo Silalahi menjelaskan kunker ini bagian dalam pelaksaan evaluasi anggaran 2010. Termasuk apakah penggalokasiannya sesuai APBD, dan pelaksanaan fisik di lapangan."Belum ada temuan di lapangan, dan kita hanya memberikan masukan kedepan terhadap rumah sakit, agar anggarannya diusulkan ke provinsi," ujar mantan Bupati Simalungun periode 2000-2005 ini.
Saat disinggung adanya aksi marah, sehingga Ria Telaumbanua menangis, Jhon Hugo mengaku pihaknya hanya memberikan masukan sebagai sesama orang Pematangsiantar. Dikatakan, tujuan kunker ini untuk menyerap aspirasi dari rumah sakit agar ditampung sesuai anggaran. Terkait dana Bantuan Daerah Bawahan (DBD), Jhon Hugo mengaku tak ada permasalahan.
"Jika bukan usulan, lebih baik dipulangkan saja. Terbukti alat transfusi darah tak difungsikan dan dirawat," paparnya.Ria Telaumbanua menjelaskan, pengadaan alat transfusi darah itu ada saat Ronald Saragih menjabat Direktur RSUD. Mengenai pelayanan rumah sakit, Ria mengaku saat ditinggalkannya tahun 2008, kondisinya masih bagus.
Terkait kritikan dari anggota DPRD Sumut, Ria mengaku, ada mengusulkan anggaran dari pusat, dan berhasil direalisasikan. Hanya saja, saat dana itu sampai ke daerah, justru dialihkan, tanpa menjelaskan secara terperinci."Sangat menyedihkan kondisi RSUD, dari penggusulan anggaran, yang ditampung hanya 30 persen," sebutnya.
Sedangkan Ronald Saragih yang saat ini menjabat Kadis Kesehatan mengaku, dirinya diangkat sebagai Dirut pada September 2008, dalam kondisi pergolakan di rumah sakit. Dia juga mengaku pengadaan alat transfusi darah itu diusulkan pihaknya. Namun tak dapat dimanfaatkan, karena ada beberapa kendala, seperti instalasi listrik tak memadai, belum ada ijin dari Badan Tenaga Atom Nasiona (Batan) serta faktor Sumber Daya Manusia (SDM). SDM.
Usai pertemuan, Ketua Tim DPRD Sumut Dapil III, Jhon Hugo Silalahi menjelaskan kunker ini bagian dalam pelaksaan evaluasi anggaran 2010. Termasuk apakah penggalokasiannya sesuai APBD, dan pelaksanaan fisik di lapangan."Belum ada temuan di lapangan, dan kita hanya memberikan masukan kedepan terhadap rumah sakit, agar anggarannya diusulkan ke provinsi," ujar mantan Bupati Simalungun periode 2000-2005 ini.
Saat disinggung adanya aksi marah, sehingga Ria Telaumbanua menangis, Jhon Hugo mengaku pihaknya hanya memberikan masukan sebagai sesama orang Pematangsiantar. Dikatakan, tujuan kunker ini untuk menyerap aspirasi dari rumah sakit agar ditampung sesuai anggaran. Terkait dana Bantuan Daerah Bawahan (DBD), Jhon Hugo mengaku tak ada permasalahan.