Belawan Pintu Masuknya barang bekas ilegal yang terkordinir Mafia

Sabtu, 15 Oktober 20110 komentar


MEDAN -  (Pena Media)
Diperkirakan hampir setiap minggu barang bekas jenis pakaian dan eletroknik dibawa masuk secara illegal ke kawasan ini melalui Pelabuhan Belawan yang merupakan pelabuhan laut terbesar di kasawasan Tengah Indonesia ini.Akibat kondisi  tingkat kerawanan yang tinggi ini, menjadikan daerah ini menjadi pembuangan sampah luar negeri, lihat saja berbagai jenis pakaian bekas mulai dari pakaian dalam hingga kemeja dapat lolos masuk ke kawasan ini. Selain itu jenis mesin (spare part) hingga mobil bekas juga tak luput dibawa masuk, bahkan yang paling parah jenis limbah, seperti plastic bekas  juga dibawa masuk.


Pemasukan barang bekas yang telah menjadi limbah di negara luar ini masuk ke kawasan melalui cara legal dan ilegal. Pemasukan secara legal dengan memanfaatkan peraturan dari pemerintah yang memutuskan untuk memberikan izin dengan alas an  untuk kebutuhan dalam negeri seperti truk bekas yang diperkirakan telah mencapai ribuan unit berhasil dibawa masuk ke kawasan ini.

Serta melalui sarana angkutan kapal penumpang yang secara resmi melayari rute Batam-Belawan. Barang bekas ini luput dari pengawasan petugas karena kapal berasal dari dalam negeri, namun asal barang diperoleh dari luar negeri yang masuk ke Batam sebagai kawasan bebas. Barang sampah luar negeri yang selalu dibawa masuk diantaranya pakaian bekas, mesin mobil, mesin industry, serta makanan.

Selain itu secara ilegal dengan menggunakan  kapal kapal pompong dan kapal nelayan yang setiap saat keluar masuk ke perairan Selat Malaka. Jumlah sampah  impor ini diperkirakan lebih banyak dibanding yang masuk secara legal.

Berdasarkan data Bongkar Muat Barang di PT Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan selama Juli jumlah barang impor legal yang telah dibongkar di pelabuhan untuk jenis besi bekas mencapai 11.05 ton, Agustus meningkat menjadi 11.500 ton. Material dari besi selama Agustus 1.924 ton

Sementara sepanjang tahun 2010 terlihat jumlah besi yang diimpor mencapai  64.758 ton, besi bekas (scraf) 6.495 ton, material dari besi 8.475 ton, mesin 8.782 ton, spare parts 326 ton.
Bagikan Berita Ini :
 
Support : Creating Website