Home35 Ormas Islam Kecam Gubsu
35 Ormas Islam Kecam Gubsu
Minggu, 22 Mei 20110 komentar
Medan (Obor Dunia)
35 perwakilan Organisasi Massa (Ormas) Islam di Sumatera Utara, Jumat (20/5) mendemo Kantor Gubsu. Massa juga melontarkan kecaman pedas kepada Plt Gubsu, Gatot Pujonugroho yang dinilai tidak peduli dengan peristiwa penghancuran Masjid Al Ikhlas Jalan Timor Medan oleh aparat Kodam I Bukit Barisan sekitar dua minggu lalu.
Aksi demo 35 ormas Islam, antara lain perwakilan-perwakilan dari MUI Sumut, MUI Medan, Muhammadiyah, Ikadi, Ibnu Sabil, Pemuda Islam, Muslim Institute, JBMI, BKRM Deliserdang, ICMI Medan, ICMI Muda, BKPRMI, PMII, HMI Fisipol USU, dan IMM se Kota Medan, serta puluhan jemaah masjid Al Ikhlas Jalan Timor Medan itu, terpicu oleh sikap diam Gatot yang terkesan tidak melakukan pembelaan terhadap umat Islam yang telah memilih dan memenangkannya dalam Pilkada Gubsu, 16 Juni 2008 lalu.
“Wahai…Gatot. Tolonglah keluar. Jangan Anda sembunyi, dan membiarkan kami merana. Karena sudah sekian bulan Anda menjadi Plt Gubsu, namun belum ada gebrakan nyata kepada umat Islam, terlebih lagi ketika Masjid Al IKhlas Jalan Timor Medan diratakan dengan tanah, Anda juga tidak berkomentar, atau kebijakan yang bisa mendinginkan hati umat Islam Sumut,” teriak seorang pengunjuk rasa memakai sorban dikepalanya melalui pengeras suara.
Aksi seratusan massa itu, tidak cukup hanya dikawal dengan ekstra ketat puluhan aparat kepolisian bersama belasan petugas Satpol PP Pemprovsu, bahkan barikade kawat berduri terpaksa dibentangkanya di depan akses masuk menuju halaman upacara bagian dalam Kantor Gubsu.
Melihat kondisi tersebut, massa akhirnya makin bertambah “panas”. Bahkan ketika kehadiran Gatot sebagai umara (pemimpin) untuk menemui para pendemo yang menjadi rakyatnya, sudah cukup lama dimintakan, namun tak juga digubris, membuat massa semakin kalap.
“Gatot jangan jadi pemim-pin pengecut, karena sudah mulai menikmati hidup ber-gelimang harta dengan berteman kepada kaum kapital, sehingga melupakan para pendukungnya dari rakyat jelata. Tunjukkan Anda itu adalah Gatot yang dulu sangat sederhana, sangat perhatian, dan ringan tanggan membantu sesama umat dari kesusahannya,” cecar pendemo lainnya melalui pe-ngeras suara.
Suhu udara yang cukup pa-nas siang itu, kian bertambah panas akibat kecaman-kecaman para pendemo terhadap Gatot sudah menjurus unsur SARA. “Kami bisa me-nahan sabar melihat sikap Anda yang telah berobah ini. Kami juga bisa menahan sabar saat masjid umat Islam diratakan dengan tanah hanya untuk kepentingan real estate. Tapi ingatlah, kami ju-ga punya batas kesabaran. Namun sekarang kami belum mau bertindak anarkis, karena bukan seperti itu tindakan umat Islam yang diajarkan dalam Al Quran dan sunnah rasul,” lontar pendemo yang lain.
Hampir setengah jam lamanya, para demonstran terus melontarkan kekesalannya, namun Gatot yang diharap turun menemui pendemo, tak kunjung datang. Tapi, ketika Kepala Biro Bina Sosial Setdaprovsu, Hasbullah Lubis yang mewakili Gatot turun menemui pendemo, spontan massa melakukan penolakan.
“Kami tak mau dengar kata-kata, “Asporasi ini akan kami sampaikan kepada pimpinan untuk mendapat petunjuk tindak lanjut”. Kami mau Gatot sendiri yang turun, bukan diwakilkan. (R.05/R.09)