Masyarakat Jadikan Pengganti Minyak Tanah | |
| |
MAROS– Limbah avtur (bahan bakar pesawat) dalam beberapa bulan terakhir banyak beredar di Kabupaten Maros.Masyarakat menggunakan limbah avtur sebagai pengganti minyak tanah. Hal itu dilakukan masyarakat karena kesulitan menemukan minyak tanah, setelah diberlakukan pembatasan subsidi oleh pemerintah beberapa waktu lalu. Salah satu warga, Adi,mengaku,selama ini tidak mengetahui telah menggunakan limbah avtur. Pasalnya,dia membeli avtur di toko eceran milik pedagang minyak tanah dan memperjualbelikan layaknya minyak tanah.“ Kukira itu minyak tanahji karena saat membeli,saya selalu menggunakan kata minyak tanah. Belum lagi warnanya tak bisa kami bedakan,” ungkapnya kemarin. Hal senada diungkapkan warga lain, Dg Baji, yang ditemui di warungnya. Dia mengaku pernah menggunakan bahan bakar avtur. Seorang agen penjual avtur, H Mustafa, mengaku, belum setahun menjadi agen penjual limbah avtur. Warga Jalan Andi Pettarani Maros No 48, Dusun Kassi Baru,Kelurahan Pettuadae, Kecamatan Turikale, ini mengaku avtur yang dijualnya hanya barang titipan. “Ini limbah avtur yang kami jual sisa dari pemakaian pesawat terbang yang tidak digunakan lagi dan dikumpulkan melalui PT Sentosa Jaya Utama dari Makassar, ”ungkapnya. Harga yang ditawarkan PT Sentosa Jaya Utama ke pedagang adalah Rp6.600. Kemudian dia menjualnya ke pengecer Rp6.900. PT Jaya Sentosa berada di Jalan Teuku Umar No 300, Makassar. Dg Rani dari PT Jaya Sentosa Utama saat dihubungi, mengakui bertanggung jawab terhadap peredaran bahan bakar avtur ini. “Itu sebenarnya limbah pesawat terbang di bandara yang dikumpulkan, lalu dijual dan peredarannya hanya di Kabupaten Maros tidak sampai meluas di daerah lain.Peredarannya pun tidak menetap setiap bulan, bergantung banyaknya limbah pesawat di bandara,” ujar Dg Rani. |