Hal itu dikatakan Kadis Koperasi dan UKM Provsu Drs M Zein Siregar MSi pada acara penutupan Bimtek Pembinaan dan Optimalisasi Penanganan Usaha Koperasi Pertanian Hortikultura se-Sumut di Hotel Soechi Internasional Medan, Senin (24/11).
Acara dilaksanakan selama dua hari diikuti ratusan petani koperasi se-Sumut. Dalam Bimtek itu para koperasi petani mengeluhkan sulitnya mendapat pupuk subsidi bantuan pemerintah di Sumut. Mereka mengharapkan Dinas Koperasi dan UKM Provsu dapat mengatasi dan memberikan solusi sehingga pupuk subsidi tidak sulit diperoleh petani lagi.
Dijelaskannya, untuk memajukan perekonomian masyarakat daerah menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang diberlakukan Desember 2015 perlu motivasi dan bimbingan kepada petani koperasi. Hal itu berdasarkan peraturan pemerintah pusat agar koperasi ke depan menjadi distributor pupuk subsidi atau agen-agen di kabupaten/kota se-Sumut.
“Pemerintah ke depan akan memberikan pupuk subsidi kepada koperasi, dan koperasi juga yang akan membayar kepada pemerintah. Mudah-mudahan dengan demikian para petani di Sumut tidak lagi kesulitan mendapat pupuk, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat lebih baik,” harapnya.
Selama ini, pupuk subsidi tidak dikelola koperasi pertanian yang ada, sehingga petani kesulitan untuk mendapatkannya. Dengan rencana pemerintah itu, koperasi yang akan menjadi agen pupuk, petani tidak kesulitan mendapat pupuk subsidi.
Diakui Zein, pupuk subsidi bantuan pemerintah kepada petani sangat banyak pasokannya tetapi disalahgunakan orang-orang tertentu, sehingga pupuk tersebut banyak dijual kepada perkebunan.
Sementara Kabid Diskop dan UKM Provsu DR H Haikal Amal SH mengatakan, dengan Bimtek itu, petani koperasi dapat bergiat lagi untuk tetap bertani sebab Dikop dan UKM Provsu akan terus membantu petani.
“Diskop dan UKM akan terus memberikan bimbingan berupa Bimtek kepada petani sehingga para petani tidak kesulitan dalam berusaha baik dalam permodalan dan yang lainnya,” pungkasnya.