HomeBelawan Tetap Memanas
Belawan Tetap Memanas
Minggu, 03 Juni 20120 komentar
Suriadi (22), warga Jalan Makam Pahlawan, Gudang arang Lingkungan 29 Lorong Bakti, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan tewasditangan warga Belawan Lama, Lorong Kenanga, Lingkungan 27 Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, setelah diamuk warga disana, Minggu (3/5 sekitar pukul 00.00 WIB.
Hamidah (29) kakak korban mengatakan petugas kepolisian yang diduga berinisial "K" dengan berpakaian preman datang menjemput korban dengan sepeda motor Mio "Dia lagi ngumpul sama kawan-kawannya, biasalah anak muda kalau ngumpul ada minum-minum. Tapi dia dijemput oleh polisi, nggak tau sebenarnya akan dibawa kemana," terang wanita berjilbab tersebut ditengah perjalanan sebelum sampai ke pos Polisi Polsek Belawan yang berada dikawasan Belawan Lama, laju sepeda motor mereka dihentikan oleh warga Belawan Lama, sehingga petugas polisi itu kabur
Suriadi langsung dipukuli warga hingga kritis dan sekujur tubuhnya dipenuhi luka memar dan lecet."Dia tewas dengan cara yang mengenaskan, wajahnya lebam, kepalanya bocor, dada, kaki, dan tangannya juga lecet," terangnya.
warga Gudang Arang berdatangan mau menjemput suriadi tapi tidak dikasik sama warga Belawan Lama hingga bentrok terjadi.
Akibat peristiwa itu, 2 rumah milik warga Belawan Lama terbakar akibat dilempari molotov oleh warga Gudang Arang, sedangkan Suriadi anak keempat dari 10 saudara itu langsung dilarikan kerumah sakit Angkatan Laut Belawan untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun beberapa jam korban dirawat disana, iapun dirujuk ke RSU dr Pirngadi Medan. Namun ditengah perjalanan sekitar pukul 14.30 WIB, Suriadi menghembuskan nafas terakhirnya, sehingga keluarga membatalkan rencana mereka merujuk korban ke RS Pirngadi Medan dan kembali membawa jasadnya kerumah duka.
Sekitar pukul 12.30 WIB, akhirnya jasad koban tiba di RS Pirngadi untuk dilakukan autopsi. Awalnya Hamidah merasa ragu untuk melaksanakan autopsi pada jasad adiknya itu, tapi setelah diyakini bahwasanya tidak akan ada organ tubuh korban yang akan disembunykan medis, akhirnya Hamidah pun setuju.