Anggota DPRD Sumut H Syamsul Hilal : Yang Punya Republik Ini Rakyat, Jangan Rakyat Diteror

Kamis, 10 Mei 20120 komentar


Anggota Komisi A, DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) H Syamsul Hilal mengatakan DPRD Provinsi Sumatera Utara tetap komitmen membantu dan meneruskan aspirasi rakyat.
"Komitmen kami, tetap membantu dan meneruskan aspirasi rakyat. Bebaskan Suyatno,"tegas H Syamsul Hilal, di hadapan massa Solidaritas Pembela Petani Pengungsi Sei Lepan dan Besitang (SP3SB), Korban Salah Urus Kehutanan dan GMNI Kota Medan, saat menggelar aksi unjuk rasa di jalan Imam Bonjol, persisnya di depan pintu masuk gedung DPRD Provinsi Sumatera, Senin ( 7/5).

Dalam pernyataan sikap SP3SB, dijelaskan bahwa Suyatno, seorang Kepala Keluarga dari 1500-an keluarga petani/pengungsi Aceh (konflik Aceh) yang mendiami lahan di bahagian dari Desa Harapan Maju, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, telah mengalami ketidakadilan.Suyatno yang sekedar mencoba mempertahankan hak hakikinya yang paling mendasar sebagi manusia :"Hak Untuk Hidup", saat ini di'bui'kan dan menjalani proses peradilan akibat tindakan semena-mena Polisi Kehutanan Balai Besar Taman Nasional Gunung Lesuser (BBTNGL). Kamis, 5 April, tanpa dasar hukum yang jelas dan tanpa surat penagkapan.Suyatno diculik ditengah jalan oleh oknum-oknum Kepolisian Kehutanan. 
Tindakan penculikan yang kemudian dimanipulasi pihak Kehutanan sebagai penangkapan ini terjadi terkait dengan sengketa areal pertanian petani/pengungsi dengan BBTNGL.Sementara sebenarnya sesuai dengan kesepakatan rapat pada tanggal 10 januari 2012 antar warga petani, BBTNGL, TNI dan Komisi A, DPRD Provinsi Sumatera Utara di ruang sidang Komisi A, DPRD Provinsi Sumatera Utara, salah butir kesepakatannya adalah tidak boleh ada tindakan apapun terhadap warga petani di Sei Lepan dan Besitang yang lahannya diklaim oleh BBTNGL karena masalah tersebut masih dalam proses penyelesaian oleh pihak Menteri Kehutanan dan BPN Pusat.

BBTNGL yang mengkalim bahwa tanah yang didduki pengungsi berada di dalam TNGL sama sekali belum pernah menyediakan data konkrit dan tata batas yang jelas. Tim rekontruksi tata batas tak juga dibentuk oleh Kementerian Kehutanan.Bukannya menurunkan tim untuk rekontruksi tata batas, yang dilakukan Kementerian Kehutanan selama ini justru menggusur areal pertanian warga dan melakukan penculikan terhadap warga yakni Suyanto.
"Kami harap rakyat jangan diteror.Yang punya republik ini rakyat. Jangan rakyat diteror lagi,"tegas Syamsul. Selanjutnya Syamsul menjelaskan DPRD Provinsi Sumatera Utara nantinya berkoordinasi dengan pihak Kehutanan, Kepolisian, agar Suyanto segera dibebaskan
Bagikan Berita Ini :
 
Support : Creating Website