Sembilan jenazah pelajar SMA Negeri Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara yang meninggal akibat musibah kebakSebanyak 9 pelajar tewas dalam kebakaran di rumah kos para pelajar SMA di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, Senin (10/10). Kepala Kepolisian Resor Samosir AKBP Albert Sirait mengatakan, asal api diduga dari korsleting listrik.
Korban terdiri dari 5 pria dan 4 perempuan. Mereka adalah pelajar SMA Negeri 1 Pangururan, Samosir. Sembilan pelajar penghuni rumah kos itu tidak sempat menyelamatkan diri saat kebakaran terjadi. Saat api berkobar, para korban sedang tidur lelap.
Kencangnya angin membuat api dengan mudah menghanguskan 4 rumah kos yang ditempati para pelajar. Hingga petang tadi, kesembilan korban masih di ruangan instalasi kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Hadrianus Sinaga. Jenazah akan diautopsi.aran, dimakamkan, Selasa (11/10).
"Pemakaman dilakukan di kampung halamannya masing-masing atas permintaan pihak keluarga," kata Kabag Humas Pemkab Samosir Gomgom Naibaho di Pangururan.
Jenazah para korban pada peristiwa kebakaran yang menghanguskan empat pintu rumah kos persis di depan gedung SM Negeri Pangururan itu, akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dilaksanakan acara penguburan.
Wakil Bupati Samosir Mangadap Sinaga dan Sekdakab Samosir Hatorangan Simarmata bersama sejumlah pimpinan Satker Kabupaten Samosir akan menghadiri acara pemakaman, setelah dilakukan proses identifikasi oleh tim laboratorium forensik dari Medan dibantu aparat kepolisian.
Gomgom menyampaikan, segenap jajaran pegawai Pemkab Samosir turut merasa berduka cita atas kesedihan mendalam yang menimpa keluarga korban.
Dugaan sementara, kata dia, kebakaran tersebut berasal dari arus pendek listrik, sehingga rumah yang masih terbuat dari papan tersebut cepat dilalap si jago merah.
Hingga kini, lanjutnya, pihak kepolisian masih mengembangkan penyelidikan atas peristiwa kebakaran dimaksud.(Imas)
