Taput: Jalan rusak hambat perputaran ekonomi

Sabtu, 07 Mei 20110 komentar


Taput (Pena Media)
Sekitar 40 persen ruas jalan provinsi, dan nasional di wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara, dalam kondisi rusak, akibat tingginya arus lalu lintas kendaraan berat melampaui standar tonase, menyebabkan terhambatnya perputaran ekonomi daerah tersebut.

"Kerusakan prasarana dan infrastruktur jalan yang terjadi selama ini telah mengakibatkan berbagai kerugian di daerah Tapanuli," ujar Sekretaris Daerah Tapanuli Utara (Taput), Sanggam Huagalung di Tarutung, tadi malam. Ia mengatakan, kerusakan jalan berpotensi menghambat perputaran ekonomi, sebab menimbulkan penambahan biaya operasional transportasi yang dialami para pelaku ekonomi guna menutupi berbagai cost yang harus dipenuhi.

"Untuk itu, Pemkab Taput sudah mengusulkan percepatan peningkatan dan pembenahan infrastruktur jalan dimaksud agar dapat direalisasikan pada tahun anggaran ini," katanya. Kondisi jalan rusak tersebut, lanjutnya, perlu dilakukan perbaikan hingga tuntas, mengingat kawasan Taput merupakan lintasan yang aksesnya sebagai penghubung ke berbagai daerah di wilayah Tapanuli.


Sanggam menyebutkan, rekonstruksi atau peningkatan jalan nasional antara Balige-Tarutung sepanjang 3,40 km, batas kota Tarutung-Tapsel 2,38 serta perbaikan berkala yang ditargetkan 234,40 km pada sejumlah ruas jalan di Pahae akan segera dilaksanakan.  Ia berharap, perbaikan dimaksud dapat direalisasikan secepatnya karena dinilai cukup menghambat perputaran ekonomi dan merugikan para pelaku usaha mikro di kawasan tersebut.
Bagikan Berita Ini :
 
Support : Creating Website